Analisis Studi Kasus Kegagalan dan Keberhasilan Wirausaha dari Perspektif Motivasi dan Etika
Oleh: Eztefania Dorantez (AE45)
Analisis Studi Kasus Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha
dari Perspektif Motivasi dan Etika
1.
Pendahuluan
Dalam kewirausahaan dan dunia bisnis,
keberhasilan maupun kegagalan adalah pengalaman yang saling terkait dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak dapat terpisahkan. Seorang wirausaha
selalu dituntut untuk memiliki motivasi, visi, etika, serta mindset yang tepat
dalam menghadapi dinamika pasar yang merupakan bagian dari faktor penting dalam
berwirausaha. Tanpa adanya motivasi yang kuat, usaha akan mudah goyah, lalu
tanpa etika maka keberlanjutan bisnis akan terganggu, tanpa adanya pemikiran
yang terbuka, maka peluang akan sulit diraih. Semua faktor tersebut akan
berguna untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab
secara sosial. Tugas ini menganalisis dua studi kasus nyata di Indonesia, yaitu
mengenai keberhasilan dengan contoh nyata: Kopi Kenangan dan kegagalan: 7-Eleven
Indonesia. Fokusnya pada alasan mereka berbisnis, bagaimana Dengan fokus pada,
etika, motivasi, dan mindset atau cara berfikir sebagai faktor dari kunci
keberhasilan.
2.
Studi Kasus Keberhasilan: Kopi Kenangan
Kopi kenangan yang didirikan oleh Bapak
Edward Tirtana bersama dengan Bapak James Pranato pada tahun 2017. Pada awalnya
merek melihat adanya peluang besar dalam bisnis kopi, khususnya bagi
masyarakat menegah yang menginginkan kopi dengan harga yang terjangkau. Dengan memanfaatkan
dan mengikuti perkembangan teknologi, kopi kenangan terus berkembang dan telah
sangat terkenal dikalangan masyarakat, bahkan menjadi salah satu jaringan kopi
terbesar di Indonesia. Kopi Kenangan dapat berkembang pesat dikarenakan idenya
yang sangat berbeda sehingga dapat menarik minat pelanggan.
Motivasi:
Dari dalam diri Edward Sendiri, yaitu
memiliki ketertarikan dengan kopi dan ingin menyediakan kopi dengan cita rasa
yang enak dengan harga terjangkau sehingga dapat di rasakan oleh masyarakat
dengan kualitas terbaik.
Dari luar, seperti adanya tren konsumen kopi
yang terus naik seiring waktu, kemajuan teknologi yang membuat transaksi jarak
jauh menajdi lebih mudah, dan peluang besar di pasar F&B modern.
Etika dan Tanggung Jawab Sosial:
Kopi Kenangan selalu menjaga kualitas kopi
mereka dan memiliki kejujuran terkait bahan yang dipakai, sehingga dapat membangun
kepercayaan terhadap pelanggan.
Kopi kenangan selalu perduli terhadap
lingkungan oleh karena itu, mereka memilih menggunakan kemasan yang ramah
lingkungan dan membantu petani kopi.
Membuka banyak lapangan kerja bagi barista
dan staf operasional.
Mindset:
Kopi kenangan memiliki cara berfikir untuk
terus tumbuh dan mengembangkan produk.
Kopi kenangan barista berinovasi dengan
aplikasi digital dan strategi pemasaran yang kreatif.
Melihat peluang dan memanfaatkannya,
seperti memanfaatkan tren gaya hidup coffe to go dan dengan cepat melakukan
ekspansi.
Selalu mencari kesempatan baru lewat
teknologi agar bisnis terus berkembang.
3.
Studi Kasus Kegagalan: 7-Eleven Indonesia
7-Eleven masuk ke Indonesia pada tahun 2009
melalui PT Modern Internasional Tbk. Memiliki kosep seperti toko serba ada
sekaligus tempat nongkrong untuk anak muda yang paa saat sangat populer pada
masanya. 7-Eleven Indonesia adalah toko serba ada yang merupakan bagian cabang
dari luar negri, tetapi akhirnya dengan terpaksa harus tutup semua tokonya setelah
beberapa tahun, tepatnya pada tahun 2017 yang dikarenakan oleh berbagai masalah
yang timbul.
Motivasi:
Mereka ingin membuka banyak pasar modern di negara Indonesia, dengan ambisi yang kuat untuk membawa retail baru ke Indonesia.
Namun, pada kenyataannya pasar di Indonesia berbeda dengan luar negri, ditambah mereka juga harus melewati persaingan yang ketat dengan toko lokal yang lebih cepat beradaptasi.
Mereka melihat adanya peluang dari tren gaya hidup urban serta meningkatnya tempat nongkrong gratis.
Etika dan Tanggung Jawab Sosial:
Kurangnya adaptasi dengan berbagai tuntutan pasar lokal, seperti harga yang relatif tinggi dibanding kompetitor lokal.
Kurangnya kontribusi nyata dengan pemberdayaan UMKM sekitar.
Terlalu menetapkan peraturan luar negri yang kurang cocok dengan kebiasaan, budaya dan juga kebutuhan masyarakat Indonesia.
Mindset
Kecenderungan fokus pada peniruan model global dan tidak menyesuaikan dengan budaya konsumsi untuk masyarakat Indonesia.
Kurang fleksibel dalam hal menghadapi perubahan regulasi dan tingkat persaingan dalam dunia bisnis pemasaran yang ketat.
PerbandinganKurang inovatif ketika menghadapi pesaing yang lebih lincah.
|
Aspek |
Kopi Kenangan ( Berhasil) |
7-Eleven Indonesia (Gagal) |
|
Motivasi
Dari Dalam |
Cinta kopi
dan fokus pada kualitas |
Tekanan
persaingan dengan toko lokal |
|
Motivasi
Dari Luar |
Tren kopi dan kemajuan teknologi |
Tekanan persaingan dengan toko lokal |
|
Etika
Bisnis |
Jujur dan
peduli lingkungan |
Ikuti
standar luar tanpa sesuaikan lokal |
|
Cara
Berpikir |
Selalu
ingin berkembang dan cari peluang |
Sulit
berubah dan kurang inovasi |
|
Peduli
Sosial |
Bantu petani dan jaga lingkungan |
Kurang peduli kebutuhan lokal |
Kesimpulan dan Saran
Dari kedua kasus tersebut dapat disimpulkan dan memberikan contoh
pada kita semua untuk sukses dalam membangun bisnis, untuk menjadi wirausaha
yang sukses kita perlu motivasi yang kuat baik secara internal ataupun
eksternal, sikap jujur, dan cara pikir yang terbuka untuk terus belajar dan
beradaptasi, etika bisnis serta mindset growth juga sangat menentukan keberhasilan wirausaha. Kopi Kenangan berhasil karena didorong passion, kontribusi
sosial serta inovasi, sedangkan 7-Eleven Indonesia gagal karena kurang adaptif
terhadap budaya lokal dan regulasi. Sebagai saran, para wirausaha disarankan
untuk memahami terlebih dahulu pasar dan pelanggan disekitar, jangan takut
untuk mencoba hal baru, berbisnis dengan cara yang jujur dan perduli kepada
orang lain, mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi yang ada
untuk mempermudah bisnis dalam menjangkau lebih banyak pelanggan.
Rekomendasi untuk calon wirausaha:
1. Membangun growth mindset sejak awal, caranya da[pat
dilakukan dengan terus berlajar dan beradaptasi pada arus perubahan yang selalu
berubah.
2. Gabungkan motivasi internal dan eksternal dengan tujuan agar
bisnis tidak hanya menjadi profit, tetapi juga dapat bermanfaat bagi masyarakat
sekitar.
3. Jadikan etika bisnis sebagai landasan utama untuk membangun kepercayaan
dan berkelanjutan usaha.
4. Jika mengembangkan bisnis berbasis konsep global, maka
wirausaha juga harus dapat membagi fokus pada adaptasi lokal.
5. Kembangkan resilience agar usaha mampu bertahan terhadap persaingan
dan tekanan eksternal dalam dunia bisnis.
Sumber
Kompas.com – Kopi Kenangan, Jaringan Kopi Lokal yang Jadi
Unicorn
Katadata.co.id – Faktor Kegagalan 7-Eleven Indonesia
Forbes Indonesia – The Rise of Kopi Kenangan
Tirto.id – 7-Eleven Tutup di Indonesia, Mengapa?
Ciputra, Ir. (2007). Kewirausahaan. Ciputra Foundation
Artikel
Media Indonesia tentang Kopi Kenangan
Berita Tempo
tentang tutupnya 7-Eleven Indonesia
Buku “Kewirausahaan Masa Kini” oleh Rini Susanti
Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kewirausahaan
Komentar
Posting Komentar